SEBUNGKUS SENYUM OKTOBER Kutuang senyummu pada secangkir tehKuseduh tawamu dengan sebuah sendok OktoberKucicip aromamu dengan sepotong hati yang kau titipkanKusimpan rindu pada sebuah toples kenangan Detik detik tangga menuju puncak menggapai 23Aku memetik cinta yang sedang bergantungLalu pulang dengan hati yang terisi penuhSebungkus senyum kutitipkan pada sepenggal OktoberTinggalkan tumbuh lalu siram hinggah makin subur SebungkusLanjutkan membaca “SEBUNGKUS SENYUM OKTOBER”
Arsip Penulis:Susan Parameswari
PUISI
PUISI; RINDU Nama: Susan ParameswariJudul: MALAM KAMISIsi: Pada derai derai angin yang berkunjungKutitipkan rinduku pada sepoi yang lembutBiarlah rinduku di bawa oleh semesta menujumu Pada jeruji jendela piluKuintip sejenak, memelukmu semuSembari memadu angan pada langit biru Pada cerahnya kamisAku titipkan tuluskuPada senyum manismu diDi ujung lara yang pedih Di penghujung rasa yang masih tersisahKukirimkan doaLanjutkan membaca “PUISI”
PUISI
JIKA Jika nanti kau memilih untuk pergiAku masih di siniDi sepanjang jalan kenanganMasih berbincang dengan Tuhan, memintaNya dengan tulus, tanpa lelahTentang kita, Ia hadirkan tawa Jika nanti kau memilih untuk mencintai yang lainAku masih di siniDi halaman rasa yang masih samaSaat kau tulis cerita kita pada halaman pertama cerita kita Jika nanti kau temukan jalanLanjutkan membaca “PUISI”
UNDANG UNDANG RINDU
UNDANG UNDANG RINDU Bahwa sesungguhnya kemerdekaan rindu adalah hak dua orang insan yang saling berjauhan.Dan oleh sebab itu harus dituntaskan segera dengan pertemuan. Dan dengan didorongkan oleh rasa cinta yang kuat, jarak bukanlah penghalang agar cinta itu pudar. Selalu ada rindu yang menjadi jembatan. Atas berkat Rahmat Ilahi, rindu makin subur tatkala disiram dengan pupukLanjutkan membaca “UNDANG UNDANG RINDU”
ASING Pada tabu yang sedang mengiris,seorang perempuan asing hadir lagi, mengikis cinta perlahan.Ternyata pertahanan hati harus sekuat itu untuk menangkis perempuan perempuan asing, tidak hanya perempuan pada sampul buku yang selalu tercoret.__#bingkaiKata#parameswari
PUISI – TABU (IV)
TABU(IV) Kepada pintu penjaga waktuAku mengikis setiaku perlahanMenghaburkan pada illang tanah gersangLalu mencintaimu perihDan menatapmu luka sanjang jalan duka Kepada gunung penjaga hatiAku menimbun cintakuMenutupnya pada karang laut yang menjulangMemelukmu lukaLalu mengusikmu bertahanDan memimpimu kau abadi dalamku Kepada hati penjaga akuMencintaimu lukaMelepasmu luluhLalu memelukmu nestapaGenggam tangankuSembuhkan lukaLalu melawan restuTabu memang meluluh lantakan__23042022#bingkaikata#parameswari
Antologi Puisi “Diary Coretan Kertas”
BAJU
Bajunya cantik Perempuan pun cantik Itu mutlak Hanya Apa gunanya jika hati selalu teriris piluh? __04032022 #bingkaikata #parameswari
N I A – autobiografi
TEKS AUTOBIOGRAFI N I A Aku, Stefani Kay, lahir di Desa Nule, 23 Maret 2005. Aku mempunyai 4 saudara perempuan dan satu adik laki-laki. Kakak -kakakku sudah mempunyai pekerjaan dan keluarga masing – masing. Sedangkan ayah bersama ibu dan adikku harus tinggal di kota karena pekerjaan ayah sebagai Pegawai Negeri Sipil. Sejak kecil aku sangatLanjutkan membaca “N I A – autobiografi”
HANYA – Puisi
HANYA Aku berlutut pada mesbah cintaMenanti hujan untuk kemarau panjangBertelut menghadapkan muka ke tanahDan butiran tanah masuk dalam celah-celah gigi Kau hanya melirikDan sedikit tertawa Aku berlari pada tapak berduriMenghindari anjing-anjing pendusta yang selalu menunggu di lorong senjaBerlari menembus duri dan perih Kau hanya melihatDan sedikit tersenyum Aku terbaring lunglai di sungai dukaMerebahkan penat serayaLanjutkan membaca “HANYA – Puisi”