Cerpen – Bingkai Kata
“Boleh kirimkan aku foto-foto yang tadi? Ini nomor WAku. Nanti dikirim ya.”, mohon Rani pada Guntur.
Selang 2 menit, hpnya Rani berdering rentet. Saat Rani membuka hpnya, ternyata itu kiriman foto dari Guntur. “Terima kasih pak. Kita keren di foto ini. Saya suka”, kata Rani sambil tersipu malu.
“sama sama Rani”, kata Guntur pada Rani dengan memandang Rani dengan mata lembutnya sambil tersenyum tipis.
Rani yang melihatnya makin berdegup kencang hingga perasaannya yang ditutupnya dengan sangat rapatnya makin tak karuan. Senyum dan tatapannya si Guntur bagaikan kilat yang menyambar di siang hari. Tembok penghalang pun rubuh seketika dari pandangannya Rani
“Mikha, mari berbagi cerita tentang langitmu. Ceritakan juga tentang Hiro-mu. Aku juga ingin berbagi cerita tentang langitku. Semoga langit malam ini cepat berlalu, karena langit malam terlalu mencekam. Aku tidak sabar untuk menikmati langit siangku Mikha. 😊”, bisik Rani pada bintang malam saat sedang berselimut rindu yang baru bertuan itu.
Selang beberapa menit, telpon Rani berdering pertanda ada WA yang masuk, “hei saya rindu”, ternyata chat itu berasal dari Guntur.
Setelah menunggu beberapa menit, “kalau rindu cepat pulang. Aku, rumput, ranting serta batu pun sedang menunggu kehadiranmu. Cepat selesaikan lalu kembalilah. Semua ini pun untuk semua”.
“aku hanya merinduimu.”
Rani membaca dengan tersipu malu.
Malam-malam bergulir seperti biasanya. Rani makin rajin berbagi kisah dengan langit. Selalu langit jadi teman setianya Rani. Mikha dan Hiro, kekasih pena Rani harus selalu siap kapan dan di manapun untuk selalu memantaplan hati dan telinga serta mata untuk menampung Rani saat berkisah.
“Mikha, hari ini aku berkunjung ke langit paling indah sejagat, itu langitku, langit di rumahku, yang sudah memberikan gerimis gerimis lembut, tatkala kemarau panjang menggoda. Percayalah Mikha, langitku tak seindah langitmu Hiro-mu. Mari,,dengan Hiro-mu, kita nikmati bersama.”
Malam malam Rani juga selalu ditemani notifikasi WA dari Guntur. Rani membaca, tersenyum lalu membalas chat WA dan berbagi kisah dengan langit, Mikha dan Hiro. Itulah pekerjaan rutin Rani setelah kejadian pengiriman foto.
Sampai pada suatu malam yang gulita, terdengar ketukan pintu bernada indah. Ternyata itu ketukan dari Guntur. Sesaat membuka pintu, Rani berdiri mematung beberapa lamanya saat bahasa itu terdengar dari mulut Guntur, “hei, ijinkan saya untuk mengenalmu lebih dan lebih lagi”
“ini serius?”
Guntur lalu mengangguk tanpa kata

__
#bingkaikata
#parameswari